Rabu, 16 Januari 2013

Ramah yang Remeh


Pelajaran hidup gw hari ini, Rabu, 16 Januari 2013 adalah keramahtamahan.  Tadi gw ikut acara peluncuran buku. Ada seorang ibu sebagai petugas registrasi. Dia cukup ramah menanggapi seorang dosen senior. Pas giliran gw ke meja registrasi, malah dicuekin, nggak ada senyum, dan pertanyaan tidak ditanggapi. Oke, fine.

Gw cuma mikir, ih, gitu ya. Ramahnya milih-milih. Gw juga ngasih tau diri gw sendiri untuk tidak mencontoh hal itu. Mungkin buat sebagian orang yang begitu, tidak perlu bersikap ramah pada yang--menurutnya-- remeh, kali ya.

Tapi gw pikir, menjadi pribadi yang ramah ke siapa saja akan mencerminkan level diri kita sejatinya berada di mana. Cukup tau aja. Selain itu, mudah meremehkan orang lain adalah cermin rendahnya level attitude yang dimiliki. Menurut gw sih.

Waktu di dalam ruangan, gw menegur seorang dosen. Eh, di tegur balik, “Eh, Ca. Baru aja saya mau telpon kamu ...”. Gw jadi mikir, ih, bapak ini memanusiakan gw banget sih. Udah gitu gw boleh ikut milih buku. Padahal itu buat dosen.

Waktu nyerahin daftar buku yang gw mau, ada dosen satu lagi yang gw nggak nyangka kenal sama gw. Seinget gw, kayaknya nggak pernah ngobrol sama bapak yang ini. “Bentar ya, Ca,” katanya, dengan begitu ramah. Gw langsung mengiyakan dengan ekspresi ceria. Dalam benak gw, gw harus mencontoh sikap ramah mereka berdua. Harus![]

NOC, 3.34 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar