Jumat, 25 Januari 2013

Kembali ke Pantai Klara


Kamis pagi (24/1/2013), kami –Gw, Bayu Imut, Heru, dan Tomy— yang biasanya jalan ke gunung, atau nonton di 21, atau tes vocal, kali ini bertolak ke pantai. Tujuannya ke Pantai Klara, di sekitaran Hanura.

Kami jalan bareng keluarga besar Bayu. Ada ibu, bapak, dan adiknya Bayu. Juga seorang keponakan Bayu yang kata Bayu dari nemu. Hahai.

Bahkan, kami dijelmput sama keluarganya Bayu. Gw agak nggak enak pas liat, yang jemput gw, sekeluarganya Bayu, bukan Bayu sendiri. Tapi, ya udah lah ya, nggak usah sok basa-basi busuk juga, gw. Tetep seneng dan cuek-cuek aja juga. Hahai.

Keluarganya Bayu asik Banget. Gaul. Mereka juga keliatan banget, deket satu sama lain. Hal itu terlihat dari pola komunikasi mereka. Terutama Bayu dan ibunya. Dan, gw juga menangkap betapa bapaknya Bayu begitu sayang dan protektif dengan anak-anaknya.

Tadinya, rencana kami mandi di pantai dan snorkeling-snorkelingan, nggak jadi. Soalnya cuaca pagi terlihat mendung berawan, awanabiwityu, maksutnya :D. Tapi kemudian berangsung cerah. Jadi nih, jadi.

Sekitar jam 10, kami nyampe di Klara. Langsung deh pada lari ke pantai, eh maksudnya pada menyusuri bibir pantai, lalu nyebur, sekitar 20-30 meter dari pinggir pantai. Pada bawa pancing, termasuk gw.

Pas gw mancing, nggak lama langsung dapet ikan. Selesai deh. Cuma tes doang, gayaan. Abis itu pancing beralih ke adiknya Bayu. Gw cuma berenang-berenang nggak jelas. Melihat keindahan bawah laut. Yang lain masih pada mancing, termasuk ibundanya Bayu, Heru, dan Tomy.

Nah, si Bayu tuh lebih banyak berendem, diem. Kalo udah gitu, gw mulai curiga dan menjauh darinya. Bahkan ikan pun menjauh dari Bayu kalo dia udah diem-diem gitu. Yu now lah, wat ai min.

Tapi sih Bayu bilang, air laut tuh asin karena air kencing ikan. Ditambah lagi ikan-ikan yang keringetan. Dan gw percaya-percaya aja. Yah, udah lah ya. Jalan-jalan gratis ini. Di-iya-in aja. Hahai..

Sekitar setengah dua belas siang, kita mulai beranjak ke bibir pantai. Terus Tomy manjat pohon yang di samping pondok tempat kita istirahat. Gw sebagai seorang yang mulai suka manjat, jadi pingin manjat juga dong. Akhirnya kita berdua nangring di atas pohon dan dipoto-potoin sama orang-orang yang di bawah (padahal maksa minta potoin).

Udah cukup lama nangkring di atas pohon, kita turun. Nah, gw kepeleset dikit gara-hara sok-sok-an turunnya jalan biasa, kayak cuma meniti jalan sempit. Gara-gara itu, punggung gw agak sakit dikit. Tapi nggak terlalu lama sih, rasa sakitnya. Terus kita makan siang, ramean. Ramean sama kucing juga.

Gw nggak bawa baju salin. Kata ibunya Bayu, itu yang namanya nekat. Jadi baju yang gw pake kering di badan. Beruntungnya, cuaca siang itu cerah-panas. Jadilah, bukan sekadar baju gw yang kering agak lembab, tapi kulit gw juga lima tingkat lebih gelap.

Abis makan, kita solat rapelan, terus menyusuri pantai, sambil foto-foto, makan es krim, beli es doger, dan foto-foto lagi, foto-foto lagi. Gw ketemu seorang balita yang lucu banget mukanya. Kanyak unyil dan pak ogah, pipinya. Rasa-rasa pinging cubit. Tapi ahirnya, gw cium aja. Terus poto bareng.

Di Klara ketemu dengan dua anak teknik yang dulu sering ketemu di Puskom, Desi dan Tinus. Gw ngobrol sama Desi, Tomy ngobrol sama Tinus. Cukup lama. Bingung gimana mengakhirinya. Gw sih mikirnya, nggak enak aja sama keluarganya Bayu yang nungguin kita.

Pas balik, nggak taunya si Heru yang ilang. Dia mandi dan genti pakean. Jadi cuma dia yang penampilannya oke-rapi di antara kami.

Dari Klara, kami menuju Robinson. Sudah ada wacana untuk tes vocal di Lyric. Ya, dengan penampilan itu, nggak ganti baju abis berenang di pantai. Udah gitu, ternyata ada Hanang di BBS, jadi kita ajakin gabung. Jadilah gw, Bayu imut, Heru, Hanang, dan Tomy terjebak di sebuah ruang kecil di Robinson. Gw lebih banyak ketawanya liat gaya mereka yang—seperti biasa—lucu-lucu, aneh, “gila” kalo lagi nyanyi.

Dua jam kita di ruang 21. Pas ke luar, taunya hujan deras. Untung aja mikrolet ke Natar sekarang stay-nya di depan Robinson. Jadi hujan bisa diterabas dengan mudah.

Begitulah kisah perjalanan kemarin. Rencana Sabtu-Minggu besok, nanjak ke Gunung Dempo, kita urungkan dulu. Masih ada lain kali. Lain kali.



Hepi Liburan, all!

Hisna Cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar